Peran Lingkungan Sosial Dalam Pembentukan Karakter Akhlak Anak Written by Ustadzah Casumi, S.Pd
Peran Lingkungan Sosial Dalam Pembentukan Karakter Akhlak Anak
Dalam
proses pendidikan, seorang anak dapat memperoleh dari orang tua, sekolah, dan
lingkungan. Pendidikan pertama anak terbentuk dari keluarga. Keluarga menjadi
tempat di mana peran orang tua sangat
signifikan dalam pembentukan karakter anak. Disadari atau tidak, apa yang
dilakukan orang tua akan langsung direkam oleh anak. Anak akan mengikuti apa
yang orang tuaya lakukan. Selepas anak memasuki usia sekolah, peran pembentukan
karakter menjadi tugas guru di sekolah. Ya, sekolah menjadi tempat bagaimana
seorang anak dididik untuk mampu mengembangkan dirinya, baik dari segi
pengetahuan maupun segi pembentukan karakter. Ditambah lagi aturan jelas
pemerintah yang mewajibkan sekolah untuk menerapkan kurikulum bermuatan
karakter,sehingga pemerolehan karakter akhlak bagi anak akan lebih optimal.
Selain
peran orang tua dan sekolah, pembentukan karakter anak erat kaitannya dengan
kondisi lingkungan mereka tinggal. Lingkungan menjadi faktor penting bagi tumbuh kembang
karakter anak. Lingkungan dapat berperan ganda dalam pembentukan karakter anak.
Dari lingkungan seorang anak akan mengenal baik dan buruk. Sebab lingkungan
menjadi kondisi jamak bagi perkembangan karakter anak.
Setiap
anak memiliki hak masing-masing
untuk mengembangkan potensi dalam dirinya. Masing-masing anak memiliki tumbuh
kembang potensi yang berbeda-beda, sehingga, antara anak satu dengan lainnya
tidak bisa disamakan. Dalam menunjang proses tumbuh kembang anak, terdapat dua
faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor
dari dalam lingkungan keluarga. Pemberian motivasi dan apresiasi merupakan
bentuk faktor internal guna menunjang potensi karakter anak. Faktor eksternal
merupakan faktor yang berasal dari lingkungan bermain anak (lingkungan
sekitar). Peran lingkungan sekitar sangat mempengaruhi tumbuh kembang potensi
karakter anak. Apakah seorang anak mendapatkan energi positif guna
mengembangkan potensi karakternya, atau malah mendapat energi negatif yang dapat
mengarah pada degradasi karakter akhlak anak.
Banyak
cerita di mana seorang anak yang sudah mengenyam pendidikan karakter di rumah
maupun di sekolah namun masih berkelakuan kurang terpuji. Atau seorang anak
memiliki karakter baik di rumah dan sekolah, tapi ketika di luar mereka menjadi
orang yang berbeda. Ya peran lingkungan pertemanan menjadi kunci bagaimana
pembentukan karakter anak. Anak memang memiliki
dunia mereka sendiri, yaitu dunia permainan bersama teman-teman di
lingkungannya.
Seorang
anak yang bergaul dengan anak yang tidak mengenyam pendidikan karakter di rumah
atau di sekolahnya, akan sangat mempengaruhi anak yang telah mendapatkan
pendidikan karakter. Sebenarnya, kondisi lingkungan menjadi uji kompetensi
karakter seorang anak. Apakah anak yang telah memperoleh pendidikan karakter
mampu mengubah lingkungannya menjadi baik, atau malah mereka akan terpengaruh
oleh lingkungannya. Di sinilah peran orang tua dan sekolah untuk menjadi
controler anak.
Dalam
sebuah buku karya Helmawati (Pendidikan Keluarga: Teoritis dan Prkatis, 2014)
menyebutkan ada empat lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang
karakter akhlak anak.
1.
Lingkungan Keluarga
Peran
keluarga dalam membentuk karakter akhlak anak sangatlah signifikan. Mengingat
keluarga menjadi rumah bagi segala keluh kesah anak. Segenap anggota keluarga
menjadi role mode bagi anak dalam mencontoh teladan akhlak. Bukan hanya peran
orang tua, namun semua anggota keluarga, baik itu kakek, nenek, paman, bibi,
kakak, atau kerabat lainnya akan berpotensi menjadi role mode bagi anak dalam
mengembangkan karakter akhlak. Namun peran orang tua dalam memberikan pola asuh
dan teladan menjadi pusat penyerapan teladan karakter akhlak anak. Sikap dan
kebiasaan orang tua akan diserap anak sehingga terefleksi pada tindakannya.
Seperti kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Apa yang diajarkan
orang tua di rumah akan menjadi karakter/watak seorang anak.
Selain
itu kondisi ekonomi dalam sebuah keluarga juga sedikit banyak mempengaruhi pola
asuh orang tua terhadap anak. Orang tua yang sibuk dengan urusan pekerjaanya
terkadang lalai dalam memberikan hak anak dalam membentuk karakter. Anak
cenderung dibiarkan dan sibuk dengan handphone atau bermain dengan
teman-temannya. Tidak adanya kontrol dari orang tua akan berakibat pada
degradasi moral anak. Penting bagi orang tua untuk memberikan teladan bagi
anak. Sebab anak merupakan pencontoh ulung. Apa yang dilakukan orang tuannya
akan mereka ikuti.
2.
Lingkungan Sekolah
Sekolah
menjadi pendidikan formal bagi anak dalam mengenyam ilmu pengetahuan dan juga
pengembangan karakter akhlak. Penyusunan muatan pembelajaran di sekolah yang
terintegrasu dengan pengembangan karakter merupakan lahan subur bagi
pengembangan karakter anak. Guru menjadi
role mode bagi anak dalam mengembangkan karakter akhlak anak. Bagaimana seorang
guru dalam berbicara, bergerak, atau berinteraksi semua akan direkam anak.
Selain itu bentuk apresiasi guru terhadap sikap yang mencerminkan karakter baik
yang dilakukan anak akan menjadikan stimulus bagi anak untuk terus melakukan
karakter baik.
3.
Lingkungan Masyarakat
Dunia
anak adalah dunia bermain. Di mana anak sangat erat dengan lingkungan
permainan. Selepas sekolah, biasnya anak langsung bermain dengan
teman-temannya, entah di sungai, lapangan, atau yang lainnya. Ketika anak
bermain di lingkungannya, akan menuntut anak untuk berinteraksi dengan
masyarakat sosialnya. Peran lingkungan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai
etika dan estetika sangat penting bagi pembentukan karakter anak.
4.
Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik merupakan lingkungan di mana seorang anak tinggal. Misalnya apakah mereka tinggal di desa atau di kota. Kondisi lingkungan fisik akan mempengaruhi tumbuh kembang karakter anak. Tentu kita sepakat, jika anak yang tinggal di desa lebih memiliki karakter akhlak yang baik dibandingkan dengan anak yang tinggal di kota. Hal ini tak terlepas dari adat desa yang masih memegang nilai etika dan estetika. Sehingga ketika anak bermain, maka mereka juga akan belajar nilai etika dan estetika. Kondisi kota yang modern memaksa anak untuk sedikit bersikap tak acuh. Mengingat kota menyuguhkan kesibukan dan rutinitas padat, sehingga kondisi seperti ini memaksa masyarakat kota untuk sibuk mengurusi urusan sendiri-sendiri. Hal ini yang akan terekam pada memori anak di kota. Sehingga anak di kota cenderung memiliki karakter di bawah dari anak yang tinggal di desa.
Tantangan dalam pembentukan karakter akhlak anak tidak hanya pada empat lingkungannya saja. Di zaman serba canggih ini, peran teknologi dalam mempengaruhi pendidikan karakter anak sangat besar. Hal yang lebih mengerikan lagi adalah kolaborasi lingkungan dengan teknologi. Di mana lingkungan mengarahkan anak untuk memanfaatkan teknologi (handphone) pada hal-hal yang kurang baik. Misalnya game online, tik tok, sosmed yang memang belum semestinya anak kenal. Terkadang sikap orang tua yang mengamini penggunaan teknologi sebagai option agar anak tidak main malah justru menjadi bumerang. Anak akan kecanduan handphone dan memiliki jiwa sosial yang rendah. Sebab sikap sosial mereka tergantikan oleh keasyikan bermain handphone.
Perlu adanya keterkaitan berbagai pihak untuk membentuk karakter akhlak bagi anak. Pembentukan karakter seorang anak bukan semata tanggung jawab orang tua atau guru di sekolah, melainkan lingkungan bermain anak juga berperan besar dalam pembentukan karakter akhlak anak. Mengingat lingkungan merupakan tempat bermain bagi anak, tentu menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman untuk menunjang pembentukan karakter akhlak anak adalah tanggung jawab bersama. Pembentukan karakter akhlak memang harus dimulai sedari dini. Apa yang dilakukan anak hari ini (saat usia dini), akan merefleksikan mereka di masa depan. Semoga kesadaran bersama tentang pentingnya pendidikan karakter akhlak menjadikan generasi penerus (anak) tidak hanya cakap pengetahuan, tetapi juga berlandaskan akhlakul karimah.
(Casumi, S.Pd - Guru SDII Luqman Al-Hakim 02 Batam)
SD Islam Integral Luqmanul Hakim 02 Batam